Friday, December 30, 2011

Air Mata Taubat Nabi Adam a.s

Air Mata Taubat Nabi Adam a.s.
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*


Tahukah saudara semenjak Nabi Adam terkeluar dari syurga akibat tipu
daya iblis, beliau menangis selama 300 tahun. Nabi Adam tidak mengangkat
kepalanya ke langit kerana terlampau malu kepada Allah swt. Beliau sujud
di atas gunung selama seratus tahun. Kemudian menangis lagi sehingga air matanya mengalir di jurang Serantip. Dari air mata Nabi Adam itu Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pokok cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, "Sedap sungguh air ini."
Nabi Adam terdengar kata-kata burung tersebut. Beliau menyangka burung itu sengaja mengejeknya kerana perbuatan derhakanya kepada Allah. Ini membuatkan Nabi Adam semakin hebat menangis. Akhirnya Allah telah menyampaikan wahyu yang bermaksud, "Hai Adam, sesungguhnya aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lazat dan hebat dari air mata taubatmu itu."
Apa Yang Akan Ditanya: > Dalam sehari ada 24 jam.? Dalam sejam manusia bernafas sebanyak 4320 kali. Dalam setiap kali bernafas Allah akan tanya dua perkara semasa nafas keluar dan masuk. Pertanyaan itu ialah, "Apa perbuatan yang kita lakukan semasa nafas itu keluar dan masuk ?
Tiga Cahaya Di Hari Kiamat Di hari kiamat ada tiga cahaya yang berlainan : * Cahaya yang pertama seperti bintang-bintang. * Cahaya yang kedua seperti cahaya bulan. * Cahaya yang ketiga seperti cahaya matahari.
Apabila ditanya cahaya apakah ini ? Lalu dijawab : "Cahaya yang pertama ialah cahaya wajah-wajah manusia yang ketika di dunia, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air sembahyang apabila terdengar azan.
Yang kedua ialah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum azan.
Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia sudah bersiap sedia di dalam masjid sebelum azan lagi."
Kala Jengking Neraka Di hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang bernama "Huraisy" berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi. Malaikat Jibril bertanya : "Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?"
Huraisy pun menjawab, "Aku mahu mencari lima orang. Pertama, orang yang meninggalkan sembahyang. Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat. Ketiga, orang yang derhaka kepada ibubapanya. Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid. Kelima, orang yang suka minum arak."

Thursday, July 7, 2011

SEBENTUK HATI

Ku jenguk langit malam ini
Kelam, tiada bintang dan rembulan menghiasimu
Aneh, tak biasanya begini
Apakah langit pun merasakan kegundahan hatiku ?
Tidak, ku tak mau kelam mu menemaniku
Ku rindu kerlip bintang genit menggodaku
Ku butuh hangat sinar rembulan menyelusup dalam dada

Seperti saat itu...
Saat malam bertabur bintang
Menemaniku merangkai kata hati dan rinduku
Saat silau rembulan
Menemaniku menyusun serpihan kasih dan cintaku
Aku bagaikan kupu-kupu yang menari-nari indah
Dalam taman cinta-Nya
Menyapa lembut kembang cinta-Nya
Yang harum semerbak mengisi rongga-rongga hatiku
Berani sekali kau mengetuk
Hatiku yang tertutup rapat
Tapi mengapa ku tak kuasa Menolak kehadiranmu
Mengapa ?

Tidak cukupkah kehadiran-Nya menemaniku ?
Tidak cukupkah hangat cinta-Nya membelaiku ?
Tidak cukupkah kasih-Nya melindungiku ?
Tak jua kuasa ku mengkhianati kasih dan cinta-Nya

..Wahai Tuhan, ku tak layak ke syurga-Mu
Namun tak pula aku sanggup ke neraka-Mu..
Wahai yang telah lancang mengetuk hatiku
Bukan ku tak menyambut rangkaian cinta dan kasihmu
Ku tahu, ia pastilah indah
Namun, semerbak harumnya tak kurasakan
Semerbak yang hanya dapat kita rasakan
Dalam taman cinta-Nya

Sebentuk hati ini, kembali ku tata rapi
Kan ku lindungi ia dari duri-duri cinta palsu
Kan ku hiasi ia dengan dzikir sampai cemerlang
Hingga cinta dan kasih-Nya
Sudi menerangi kamar hati ini
Menggenggamnya dalam kemuliaan-Nya
Sungguh Dia Maha Penguasa hati ini
Bukan hadirmu dalam mimpiku yang kurindukan
Juga bukan untaian kata indah yang kunanti
Jangan suguhi aku Angkuhnya singgasanamu
Pun kemilau zamrudmu

Hanya keikhlasan dua hati bersujud dihadapan-Nya
Menggenggam mitsaqan ghaliza dalam keridhaan-Nya
Dan tibalah tamasya hati ini dalam taman cinta-Nya
Laksana bidadari yang mendendangkan
Syair cinta pada sang kekasih
Berbalut sutera kasih nan anggun menawan
Ditingkahi polah sang kekasih
Mendayung biduk perahu cinta
Berlayar dalam samudera kasih yang tiada berujung
Dan semilir angin Rahmah-Nya
Membelai jiwa kita berdua..

MAHLIGAI CINTA



Kau genggam hatiku dengan pesonamu
Kau susun rinduku dengan karismamu
Kau dekap jiwaku dengan kasihmu
Kau gandeng cintaku dengan kelembutanmu

Ketika jaring-jaring cemburu menggelora
Memenuhi buih lautan hatiku
Biarlah kukuatkan dengan sejuknya aroma zikir
Biarlah kubasuhkan dengan zam-zam syukurku

Keindahan asmara yang kurasakan
Kan kuselipkan dalam jajaran mahligai cinta
Ya... cinta yang utuh
Dalam naungan Kasih-Nya

SANDARAN HATI

Yaaa..Yang Maha Lembut… dan Yang Maha Kasih……….
Kelembutan dan kasih sayang-MU sangat kurasakan...
Terasa gelora rasa cinta ini menyesakkan dada...
Memenuhi kerongkonganku… ..
Memenuhi syarafku…………………………………
Memenuhi kelopak mataku dengan kebeningan air mata………….
Saat teringatku pada SANDARAN HATI yang selalu menyejukkan………….
Selalu menentramkan hati Yang Maha Sempurna
Ingin kukorbankan seluruh hidupku untuk-NYA….
Betapa bahagia pabila kudapat melihat DIA tersenyum..,
Tapi bagaimana agar kudapat tahu DIA tersenyum…
Aku hanya bisa berbuat sesuatu agar DIA tersenyum padaku…

Oh…maafkan aku…SANDARAN HATI-ku…
Mungkin aku belumlah dapat memenuhi syarat agar ENGKAU tersenyum padaku
Aku belum sepenuhnya mengetahui ilmu tentang-MU….tentang Keagungan-MU…
Tentang Kebesaran-MU…semua tentang-MU…
Aku ingin mencari dan terus mencari dan mencari… sampai kapanpun…
Bahkan mungkin sampai akhir hayatku…
Sampai ENGKAU panggil aku…
Semoga pada saat ENGKAU panggil aku…
Ilmuku tentang-MU sudah dapat membuat-MU Tersenyum…mungkinkah….

Ya RAHMAN …Ya RAHIM…ampunkan hamba ini
Yang hanya dapat bergantung pada-MU…
Karena ENGKAUlah SANDARAN HATIku… tiada yang lain..
ENGKAU tempatku meminta dan memohon pertolongan…
ENGKAU tempatku mengadu…
Tapi ku selalu serahkan persoalanku pada-MU…
Karena ENGKAU yang tak pernah membuatku kecewa….
Karena ENGKAU yang selalu mengerti aku….
ENGKAU tempatku mohon ampunan atas dosaku…
Karena hanya ENGKAUlah yang dapat meng-ampuni setiap dosaku….
Tak dapat kubayangkan hidupku tanpa-MU…tanpa bimbingan-MU…
Genggamlah aku selalu…dan jangan pernah lepaskan aku….
Jangan pernah ENGKAU pergi dari hatiku….
Karena pastilah ku jadi orang yang sia-sia….
Tanpa ENGKAU di hati….

Sunday, June 12, 2011

Cinta Abu Bakar Untuk Al-Mustafa


'Ketika Rasulullah berada di hadapan, ku pandangi pesonanya dari kaki hingga hujung kepala. Tahukah kalian apa yang menjelma? CINTA!!' (Abu Bakar As-Siddiq r.a)
Langkah kaki pemuda Quraisy tidak lagi terdengar samar. Tak terasa tubuhnya bergetar hebat, betapa tidak, dari celah gua ia mampu melihat para pemburu itu di atas kepalanya. Sesetengah berbisik berkatalah Abu Bakar, "Wahai Rasulullah, jika mereka melihat ke kaki-kaki mereka, sesungguhnya mereka pasti melihat kita berdua."
Rasulullah memandang Abu Bakar penuh makna. Ditepuknya sahabat karibnya ini perlahan sambil berkata, "Janganlah engkau kira, kita hanya berdua. Sesungguhnya kita bertiga, dan yang ketiga adalah Dia, yang menggenggam iaitu Yang Maha Kuasa".
Sejenak ketenangan menyapa Abu Bakar. Sama sekali dia tidak khuatir keselamatannya. Kematian baginya bukan apa-apa, dia hanya lelaki biasa. Sedang untuk lelaki tampan yang kini dekat disampingnya, keselamatan diatas mati dan hidupnya.
Bagaimana semesta jadinya tanpa penerang? Bagaimana Madinah jika harus kehilangan purnama? Bagaimana dunia tanpa cahaya penyampai wahyu?
Sungguh, Baginda tidak gentar dengan tajam mata pedang para pemuda Quraisy, yang akan merobek tubuhnya serta menumpahkan darahnya. Sungguh Baginda tidak bimbang, runcing anak panah yang akan menghunjam setiap inci tubuhnya.
Baginda hanya takut Allah. Muhammad, ya Muhammad...
Mereka berdua berhadapan dan bersepakat untuk berjaga mengikut giliran. Keakraban mempesona itu bukanlah suatu kebohongan. Abu Bakar memandang wajah syahdu di depannya dalam hening. Setiap uratan di wajah indah itu dia perhatikan seksama. Aduhai betapa dia mencintai putera Abdullah.
Kelelahan yang mendera setelah perjalanan jauh, seketika seperti ditelan kegelapan gua. Wajah didepannya yang saat itu berada nyata, meleburkan penat yang dirasai. Hanya pada satu nama yang tersemat didalam dadanya, CINTA!
Kemudian Nabi Muhammad SAW melabuhkan kepalanya di pangkuan Abu Bakar seperti anak kecil, Abu Bakar berenang dalam samudera kegembiraan yang sempurna. Tidak sama yang dapat mempesonakan selama dia hidup kecuali saat kepala Nabi yang 'Ummi' berbantalkan kedua pahanya.
Mata Rasulullah terpejam. Dengan berhati-hati seperti seorang ibu, telapak tangan Abu Bakar mengusap peluh di kening Rasulullah SAW. Masih dalam senyap, Abu Bakar terus terpesona dengan susuk cinta yang sedang beristirehat dipangkuannya. Sebuah rasa mengalun dalam hatinya "Allah, betapa ingin hamba menikmati ini selamanya".
Nafas harum itu terhembus satu persatu yang menyapa di wajah Abu Bakar. Abu Bakar tersenyum sepenuh kalbu. Dia menatapnya lagi, tak bosan. Seketika wajahnya muram, dia teringat perlakuan orang-orang Quraisy yang memburu purnama Madinah seperti memburu haiwan buruan.
Bagaimana mungkin mereka begitu keji mengganggu cucu Abdul Mutalib, yang begitu jujur dan amanah. Mendung di wajah Abu Bakar belum juga surut. Sebuah kuntum keazaman memekar di dasar hatinya, begitu semerbak.
Selama hayat berada dalam raga, aku Abu Bakar, akan selalu berada disampingmu untuk membelamu dan tak akan membiarkan sesiapa pun mengganggumu.
Kesunyian tetap terasa. Gua itu begitu dingin. Abu Bakar menyandarkan tubuhnya didinding gua. Rasulullah SAW, masih tetap dalam lenanya.
Tiba-tiba sahaja, seekor ular mendesis-desis perlahan mendatangi kaki Abu Bakar yang terlentang. Abu Bakar melihatnya penuh waspada, ingin sekali dia menarik kedua kakinya untuk menjauhi dari binatang yang berbisa ini.
Namun, keinginan itu diendahkan dari benaknya, tak ingin dia mengganggu tidur lena Rasulullah SAW. Bagaimana mungkin, dia tidak membangunkan kekasihnya itu. Abu Bakar menahan sakit, ketika itu ular mematuk pergelangan kakinya, tapak kakinya dibiarkan sahaja tidak bergerak sedikit pun. Ular itu meninggalkan mereka setelah beberapa seketika.
Dalam keheningan, sekujur tubuhnya terasa panas. Bias ular menjalar ke seluruh tubuhnya. Abu Bakar menangis dalam diam. Rasa sakit itu tidak dapat ditahan lagi.
Tanpa sengaja, air matanya menitis mengenai pipi Rasulullah SAW yang tengah berbaring. Abu Bakar menghentikan tangisannya, kekhuatiran terbukti, Rasulullah SAW terjaga dan menatapnya penuh dengan rasa ingin tahu.
"Wahai hamba Allah, apakah engkau menangis kerana menyesal mengikuti perjalanan ini?" suara Rasulullah memenuhi ruang gua.
"Tentu saja tidak, saya redha dan ikhlas mengikutimu kemana jua," kata Abu Bakar yang masih dalam kesaakitan.
"Jadi mengapakah engkau menggugurkan air matamu?"
"Seekor ular baru sahaja mematukku, wahai putera Abdullah, dan bisanya menjalar begitu cepat."
Rasulullah menatap Abu Bakar dengan penuh kehairanan, tidak berapa lama bibir manisnya bergerak, "Mengapa engkau tidak menghindarinya?"
"Aku bimbang mengejutkan engkau dari lenamu," jawab Abu Bakar sendu.
Sebenarnya dia kini menyesal kerana tidak dapat menahan air matanya jatuh mengenai pipi Rasulullah SAW dan membuatnya terjaga. Saat itu air mata bukan milik Abu Bakar sahaja. Selanjutnya mata al-mustafa berkabut dan bening air mata tergenang dipelupuknya.
Betapa indah sebuah ukhuwah.
"Sungguh bahagia, aku memiliki seorang sepertimu wahai putera Abu Quhafah. Sesungguh Allah sebaik-baik pemberi balasan".
Tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, al-mustafa memengang pergelangan kakinya yang dipatuk ular. Dengan menggunakan nama Allah Pencipta semesta alam, Nabi mengusap bekas patukan ular itu dengan air liurnya.
Maha suci Allah, sketika rasa sakit itu tiada lagi. Abu Bakar segera menarik kakinya kerana malu. Nabi masih memandangnya dengan rasa penuh kasih sayang.
"Bagaimana mungkin, mereka iaitu para kafir sanggup menyakiti manusia indah sepertimu. Bagaimana mungkin?" kata Abu Bakar.
Gua Thur kembali ditelan kegelapan malam. Kini giliran Abu Bakar beristirehat dan Rasulullah SAW pula berjaga. Abu Bakar menggelengkan kepala ketika Rasulullah menawarkan pangkuan Baginda.
"Tak ku rela diriku membebani pangkuan penuh abbarakah itu."
Kita pasti tahu siapa Abu Bakar. Beliau adalah lelaki pertama yang memeluk Islam dan juga salah seorang sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah. Dari kembara sejarah, kita kenang cinta Abu Bakar terhadap Al-Mustafa.
Abu Bakar wafat pada usia 63 tahun, pada saat peperangan atas bangsa Romawi di Yarmuk. Jenazahnya dikebumikan disebelah manusia yang paling dicintainya, iaitu Makan Rasulullah SAW. Dia mencintai Nabinya melebihi diri sendiri.
Tidakkah itu mempersonakan?
assalamualaikum semua..
nak kongsi sebuah kata-kata yang cukup indah dari ibn qayyim..

tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangnn 
duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan 
hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana! 

"Kecintaanmu padanya itu syahwat. Hampir semua 
orang yang jatuh cinta itu merasakan apa yang kau rasakan. 
Dan perasaan seperti itu tidak akan bisa kaukeluarkan, kau usir 
dari hatimu kecuali jika kau memiliki dua hal. 

"Pertama, rasa cinta kepada Allah yang luar biasa yang 
menggetarkan hatimu. Sehingga ketika yang ada di hatimu 
adalah Allah, yang lain dengan sendirinya menjadi kecil dan 
terusir. Kedua, rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai 
hatimu merasa merana. Jika kau merasa merana karena rindu 
kepada Allah, kau tidak mungkin merana karena rindu pada 
yang lain. Jika kau sudah sibuk memikirkan Allah, kau tidak 
akan sibuk memikirkan yang lain. 

"Karena hatimu miskin cinta dan rindu kepada Allah, 
jadinya kau dijajah oleh cinta dan rindu pada yang lain. Saat 
ini yang menjajah hatimu adalah rasa cinta dan rindumu pada 
si dia"

Cinta memang bukan segala-galanya, 
tapi kehilangan cinta seperti kehilangan segala -galanya.

Mencintai makhluk itu sangat berpeluang menemui 
kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk juga berpeluang 
mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang 
tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan
diterima dan ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun 
jika kau mencintai Allah pasti diterima. Jika kau mencintai 
Allah, engkau tidak akan pernah merasa kehilangan. Tak akan 
ada yang merebut Allah yang kaucintai itu dari hatimu. Tak 
akan ada yang merampas Allah. Jika kau bermesraan dengan 
Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah 
dengannya. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan 
berpisah darimu. Kecuali kamu sendiri yang berpisah dari-
Nya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan 
adalah cinta kepada Allah 'Azza wa Jalla.~

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...